Sunday, January 31, 2010

Tribun Timur: Makassar, Rusydi WO

Tribun Timur: Makassar, Rusydi WO

Minggu, 31 Januari 2010 | 05:20 WITA

Makassar, Tribun - Bahar Machmud terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Makassar periode 2010-2015 pada Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Makassar di Hote Singgasana, Sabtu (30/1). Bahar mengalahkan dua kandidat lainnya, Steven Suardi Yong dan Rusydi Muhadir. Bahar menggantikan Muchtar Juma.

Usai terpilih, legislator DPRD Makassar ini langsung dilantik di hadapan perwakilan 14 PAC se-Kota Makassar oleh pengurus DPP PDIP yang juga tokoh PDIP Sulsel, Prof Dr Hamka Haq.
Saat proses pemilihan tengah berlangsung, Rusydi melakukan protes dengan cara walk out (WO) dari ruang sidang karena menganggap proses pemilihan tidak sesuai dengan apa yang tercantum dalam SK Nomor 435 tahun 2009.
Bersama dengan ketua panitia konfercab DPC PDIP Kota Makassar Reinhard J Arpipy, Rusydi langsung menggelar konferensi pers di lobi hotel dan menjelaskan sikapnya tersebut.
"Pemilihan tidak sesuai dengan prosedur dalam SK Nomor 435 tahun 2009 tentang tata cara pemilihan DPC, DPD, dan ketua umum. Seharusnya calon kandidat terlebih dahulu menyerahkan berkas kemudian panitia melakukan verifikasi, tapi ini tidak," kata Reinhard yang juga menyesalkan sikap Sekretaris DPD PDIP Sulawesi Selatan Rudy Pieter Goni yang tidak netral dan dengan terang-terangan mendukung Bahar.
Selain alasan proses pemilihan yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, Reinhard juga mengatakan ketua terpilih cacat hukum dan tidak terpuji karena melakukan money politics dan melakukan perbuatan asusila.

"Kami punya buktinya dan bukti-bukti ini akan kami sampaikan langsung ke DPP," Ungkap Reinhard dengan nada tinggi.
Sekretaris Konfercab Putra menambahkan sikap WO dari ruang sidang bukan karena persoalan kalah atau menang tetapi lebih dari keinginan panitia untuk melaksanakan konfercab sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh DPP.

Jalan Tengah
Menanggapi hal tersebut, Hamka mengambil jalan tengah dengan membuatkan perjanjian secara lisan dihadapan peserta konfercab jika memang tuduhan-tuduhan tersebut adalah benar adanya maka dia meminta ketua terpilih beserta kabinetnya untuk meletakkan jabatan.
Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Reinhard, Bahar mengatakan tuduhan tersebut sudah lama digembor-gemborkan, bahkan sejak pemilihan anggota legislatif lalu.
Namun sampai saat ini kebenaran informasi tersebut tidak terbukti. Bukti-buktinya pun sampai sekarang belum bisa diperlihatkan.
Bahar juga mengaku siap meletakkan jabatannya jika memang apa yang dituduhkan itu benar-benar terbukti nantinya. "Silahkan saja mereka ajukan bukti-buktinya, tapi jika apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar dan fitnah, tentunya ini adalah pencemaran nama baik, saya akan melakukan tindakan-tindakan persuasif sesuai dengan kode etik kader" ujar Bahar.(cr7/lim)

No comments: