Thursday, February 28, 2008

KPK Gelar Rekonstruksi Aliran Uang BI ke Anggota DPR

SUMBER
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/27/time/210717/idnews/901102/idkanal/10

27/02/2008 21:07 WIB
KPK Gelar Rekonstruksi Aliran Uang BI ke Anggota DPR
Irwan Nugroho - detikcom

Jakarta - KPK terus berupaya melengkapi bukti kasus aliran dana BI ke DPR, salah satunya dengan menggelar rekonstruksi penyerahan uang dari pejabat BI kepada anggota DPR.

Rekonstruksi digelar di kediaman mantan anggota DPR yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi Antony Zeidra Abidin. Di rumah mewah milik Antony yang berlokasi di Jl Gandaria Tengah I No 5, Jaksel inilah uang miliaran rupiah diserahkan dalam sebuah travel bag besar.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (27/2/2008), 3 mobil kijang yang berisi penyidik KPK tiba di rumah Antony. Salah satu mobil ditumpangi sang empunya rumah.

Berselang 15 menit kemudian, 3 mobil kijang KPK lainnya menyusul. Anggota FPG Hamka Yamdu yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan Eks Kepala Biro Komunikasi BI Rusli Simanjuntak tampak turun dari salah satu mobil.

Rekonstruksi diperankan oleh beberapa model. Adegan pertama dimulai ketika sebuah mobil jenis Mazda minibus tiba di halaman rumah Antoni.

Mobil tersebut berisi Rusli Simanjuntak, sopir yang bernama Jhonatan dan seorang staf BI bernama Asnar Azhari.

Adegan berikutnya, tampak Jhonatan dan Asnar yang juga diperankan oleh model turun membawa sebuah travel bag besar berwarna biru. Diduga, tas tersebut yang berisi uang miliaran rupiah.

Selanjutnya, Jhonatan, Asnar, dan Rusli masuk ke dalam rumah Antony dengan diiringi seorang pembantu.

Hanya itu rangkaian kejadian rekonstruksi yang bisa disaksikan wartawan karena rekonstruksi dilaksanakan secara tertutup. Tidak diketahui, proses selanjutnya karena tidak ada satu pun penyidik KPK yang mau memberikan informasi.

Kurang lebih sekitar 30 menit, rekonstruksi berlangsung. Belasan penyidik dan ketiga pelaku kemudian keluar. Informasi yang dihimpun detikcom, rekonstruksi itu berlanjut ke Hotel Sultan.

Di Hotel yang tidak jauh dari Gedung DPR di Jl Gatot Subroto inilah, Rusli kemudian menyerahkan uang kepada anggota DPR lainnya Hamka Yamdu.

Selama proses rekonstruksi berlangsung, puluhan warga tampak mengerumuni rumah Antony. Mereka berdesak-desakan di pagar untuk mengintip ke halaman rumah.
( bal / bal )
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar

Kamis, 28-02-2008 | 14:39:17 
3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi
Laporan: M Anshor/Mursalim. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Hingga saat ini tiga orang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, masih diperiksa secara intensif di Polsekta Tamalanrea, Makassar. Mereka diperiksa sebagai saksi pada tawuran yang berlangsung Selasa (26/2) di kampus merah.
 
Ketiga mahasiswa berasal dari dua fakultas yang berbeda. Satu orang adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas dan dua orang lainnya merupakan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP). Mereka diperiksa sejak pukul 11.30 wita hingga saat ini.

Dari pantauan wartawan surat kabar Tribun Timur, Makasssar, beberapa menit lalu, kondisi Unhas berlangsung normal. Proses perkuliahan kembali normal seperti tidak ada yang sedang terjadi.

Pihak kepolisian sampai saat ini masih berjaga-jaga di Unhas meskipun jumlahnya sudah berkurang.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Wednesday, February 27, 2008

Opini di Tribun Timur tentang Televisi Kabel di Daerah oleh Anggota KPID Sulsel



Rabu, 27-02-2008 
Spirit Cianjur untuk Televisi Kabel
Opini Tribun
 
Oleh: A Taddampali, Wakil Ketua KPID Sulawesi Selatan

Pada tanggal 19 - 22 Februari 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan Rapat Pimpinan (rapim) KPI Bidang Perizinan di Hotel Yasmin, Cianjur, Jawa Barat, yang diikuti oleh seluruh Koordinator Bidang Perizinan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) se Indonesia.
 
Salah satu agenda rapim dan mendapat perhatian yang cukup serius adalah persoalan televisi kabel.
Perkembangan penyiaran di Indonesia memang cukup pesat. Hanya saja, perkembangan itu tidak dibarengi dengan perluasan jangkauan siaran melalui pendirian menara pemancar di berbagai daerah. Masih ada daerah yang belum terjangkau oleh siaran televisi. Ceruk pasar inilah yang dimasuki oleh para pengusaha televisi kabel yang saat ini marak bermunculan di berbagai daerah di Indonesia.
Televisi kabel dibangun untuk mengatasi kesulitan penerimaan siaran televisi yang dialami oleh daerah-daerah dengan penerimaan sinyal yang buruk dan bahkan tidak ada sinyal sama sekali atau obstacle. Caranya cukup sederhana. Operator televisi kabel menangkap siaran melalui antena parabola lalu men-sharing atau menyambungkan kepada pelanggannya melalui kabel coaxial tanpa bisa melakukan sensor siaran atau konten.
Serat Optik
Keberadaan televisi kabel semacam ini memang tidak lepas dari sejarah penyiaran kita. Prihadi Murdiyat menyebutkan bahwa kabel telah menjadi penghubung yang efektif antara operator siaran televisi dan pelanggannya. Menurut literatur, sistem televisi kabel pertama dibuat pada tahun 1948 dengan menggunakan kabel jenis twin head. Kabel ini berbentuk pita seperti yang dipasang pada televisi hitam putih.
Sistem berikutnya dibuat pada tahun 1950 dan telah menggunakan kabel coaxial. Kabel ini tersusun dari konduktor dalam yang diselimuti isolator dan konduktor luar seperti yang dipasang antara antena dan pesawat televisi saat ini. Pada perkembangan selanjutnya, media penghubung itu juga memanfaatkan jaringan microwave, satelit, dan kabel serat optik.
Pada tahun 1948, Ed Parson yang tinggal di Astoria, Oregon, membuat sistem community antenna television (CATV) dengan media kabel twin head dan dipasang dari satu atap rumah ke atap rumah lain. Lalu pada tahun 1950 Bob Tarlton membangun sistemnya di Landford, Pennsylvania, dengan menggunakan kabel coaxial yang dipasang pada tiang. Model inilah yang kemudian banyak digunakan oleh penyelenggara televisi kabel, termasuk yang marak di berbagai daerah di Indonesia.
Pada perkembangan selanjutnya, bisnis televisi kabel telah menjadi lahan yang menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini lumayan besar. Maka bermunculanlah para pengusaha televisi kabel di daerah. Ada yang mempunyai pelanggan hingga ratusan rumah, tetapi ada juga yang mempunyai pelanggan puluhan rumah saja.
Tidak Senafas
Namun saat ini masih sering terjadi persinggungan diantara para pengusaha televisi kabel di daerah. Pemicunya juga beragam. Tetapi yang paling sering adalah akibat persaingan usaha dan perebutan pelanggan. Di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan bahkan ada dua pengusaha televisi kabel yang bersitegang dan berujung pada bentrok fisik. Untuk menarik pelanggan, bahkan ada kasus pengusaha televisi kabel yang menyiarkan video porno. Kini kasusnya sudah ditangani oleh kepolisian.

Memang semestinya di Indonesia ada regulasi tentang lembaga penyiaran berlangganan yang yang di dalamnya termasuk yang akan menggunakan satelit, teresterial, dan kabel. Penggunaan satelit biasanya untuk lingkup nasional, sedangkan penggunaan teresterial adalah untuk nasional dan lokal, sementara penggunaan kabel hanya di tingkat lokal.
Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) menyebutkan; Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Berdasarkan ketentuan itu, maka televisi kabel masuk dalam domain penyiaran. UU Penyiaran sendiri hanya mengakomodir empat lembaga penyiaran, yakni Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas, dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (Pasal 13 Ayat 2). Sesuai dengan model pemancarluasannya yang hanya diterima oleh para pelanggannya, maka televisi kabel tergolong Lembaga Penyiaran Berlangganan.
Untuk teknis pelaksanaannya, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan. Namun PP tersebut rupanya tidak senafas dengan praktik penyelenggaraan televisi kabel. Frame pembuatan PP tersebut adalah praktik televisi berlangganan seperti Indovision, Cable Vision, dan semacamnya, sehingga syarat administrasi dan perizinannya sangat berat bagi pengelola televisi kabel di daerah. Akibatnya, terjadi pelanggaran copyright atau hak cipta di bidang penyiaran oleh penyelenggara televisi kabel.
Rapim KPI di Cianjur itu kemudian melahirkan berbagai rekomendasi terkait televisi kabel. KPI berpendapat bahwa maraknya televisi kabel di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah blank spot, adalah merupakan potensi lokal yang sangat berkaitan erat bagi kepentingan distribusi informasi dan ekonomi masyarakat daerah yang perlu mendapatkan perhatian.
Berdasarkan asas manfaat yang dianut dalam UU Penyiaran, televisi kabel telah membantu upaya redistribusi siaran kepada masyarakat yang berada di wilayah blank spot atau dengan kualitas siaran televisi yang kurang baik. Untuk itu, televisi kabel harus diarahkan agar dapat berjalan sesuai dengan koridor hukum dan peraturan yang berlaku.
Rapim KPI juga mengamanatkan agar segera disusun konsep peraturan yang dapat mengakomodir keberadaan televisi kabel serta penyusunan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) yang mengatur tentang Lembaga Penyiaran Berlangganan.
Yang menarik, Rapim juga mengamanatkan agar KPI Pusat berkoordinasi dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) untuk menyusun sebuah Peraturan Menteri (Permen) atau Surat Keputusan Bersama terkait dengan Lembaga Penyiaran Berlangganan agar dapat menyerap aspirasi keberadaan televisi kabel.
Rekomendasi-rekomendasi dari Rapim KPI di Cianjur itu sedikit banyak telah melegakan berbagai pihak, terutama yang terkait dengan televisi kabel. Ada semangat baru untuk menjalankan tugas dan kewajiban KPI sesuai amanat UU Penyiaran, salah satunya adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia.
Bagi pengusaha televisi kabel sendiri diharapkan membentuk asosiasi dan menetapkan kode etik bersama agar ada aturan yang bisa ditaati bersama. Asosiasi ini juga yang nantinya akan melakukan kerja sama dengan penyelenggara Lembaga Penyiaran Berlangganan yang sesungguhnya dan selama ini kontennya telah dimanfaatkan oleh pengusaha televisi kabel untuk disiarkan kepada para pelanggannya.
Tentunya kerja sama itu melalui perhitungan bisnis yang disepakati bersama. Misalnya asosiasi televisi kabel inilah yang akan mengurus soal biaya hak cipta penyiaran dari masing-masing anggotanya. Dengan demikian, tidak ada lagi pelanggaran hak cipta seperti yang selama ini terjadi.

Spirit Cianjur itu telah memberikan harapan baru kepada semua pihak. Kita berharap status hukum televisi kabel di daerah akan semakin jelas. Dengan demikian masyarakat sebagai pengguna juga akan semakin nyaman menerima siarannya dan pada akhirnya akan mendorong terbentuknya masyarakat informasi di daerah-daerah. Yang tak kalah pentingnya, spirit Cianjur telah menjadi tanda semakin membaiknya hubungan antara KPI dan Pemerintah, dalam hal ini Depkominfo.

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (***)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Tuesday, February 26, 2008

Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar

Selasa, 26-02-2008 | 19:06:12 
Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi
Laporan: Muhammad Anshor, tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Tawuran Unhas yang menyebabkan 11 korban luka menurut Wakapolresta Makassar Timur Kompol Roh Hadi yang memantau langsung ke lokasi tawuran, insiden tersebut berawal keributan di kantin Jasbog (Jasa Boga) Fakultas Teknik.
 
Keributan tersebut diduga melibatkan dua kelompok mahasiswa yaitu mahasiswa fakultas teknik dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Keributan tersebut berbuntut panjang ketika sekitar 20-an mahasiswa teknik, mencari mahasiswa fisip yang terlibat keributan dengan anak fisip. Di antara mahasiswa yang menyerang dari arah fakultas teknik ada juga yang membawa balok kayu.

"Memang katanya ada penyerangan ke fisip dan itu awal dari tawuran. Kami masih menyelidiki lagi, sementara belum ada mahasiswa yang diamankan," kata Roh Hadi.

Tawuran tersebut melibatkan empat fakultas yaitu fakultas teknik, Fisip, Sastra, Ekonomi melawan mahasiswa Fakultas Teknik.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (rir)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi

sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassarhttp://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassar
Selasa, 26-02-2008 | 15:35:43 
Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi
Laporan: Mursalim/Ansor/Meli. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Mahasiswa universitas terbesar di Indonesia timur, Universitas Hasanuddin (Unhas), tawuran lagi Selasa (26/2) pukul 14.15 wita. Tawuran ini dipicu oleh pemukulan yang terjadi pada Kamis (14/2) di Balai Prajurit M Jusuf saat mahasiwa Teknik Unhas menggelar malam inaugurasi.
 
Tawuran yang terjadi saat ini diduga merupakan kelanjutan dari pemukulan yang terjadi pada malam inaugurasi tersebut. Ketika itu mahasiswa fakultas teknik dipukul oleh mahasiswa fakultas ekonomi.

Dewi, wartawan Identitas Unhas, melaporkan, tawuran ini sudah memakan sejumlah korban. Dari kedua belah pihak. Beberapa mahasiswa terlihat berdarah di bagian kepalanya.

Sampai saat ini tawuran ini masih berlangsung dan belum berhasil dihentikan oleh aparat keamanan kampus. Pihak kepolisian juga belum tiba di lokasi kejadian.(*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Monday, February 25, 2008

Fwd: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"



---------- Forwarded message ----------
From: Febric Fitriansyah <febricfitriansyah@gmail.com>
Date: 2008/2/25
Subject: Re: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"
To: Komunitas Makassar <komunitas-makassar@googlegroups.com>


sumber: Tribun Timur, Makassar
Selasa, 26-02-2008 | 00:44:18 
PSM Batal Gagal Gaet Zulkifli-Hendra
Laporan: Irfan/Aswan. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Bek kiri Zulkifli dan gelandang Hendra Ridwan kemungkinan besar batal bergabung dalam skuad PSM Makassar di Liga Super 2008. Hari ini, dua putra Sulsel itu memenuhi undangan salah satu klub di Pulau Jawa.
 
"Besok (hari ini) saya dan Hendra mau ke Jawa. Salah satu klub di Jawa memanggil kami untuk teken kontrak. Soal harga, kami juga sudah deal (sepakat)," kata Zul yang dihubungi Tribun di ponselnya, beberapa saat lalu.

Saat ditanya nama klub yang dimaksud, pemain PSM di Liga Indonesia VIII ini enggan buka suara. "Tidak enak sebut nama klubnya. Pokoknya, salah satu klub di Jawa. Itu saja," ujar Zulkifli, yang ketika dihubungi lagi jalan-jalan di salah satu mal di Makassar bersama Hendra.

Namun, sumber Tribun menyebutkan, Zulkifli, yang satu paket dengan Hendra, diincar Pelita Jaya Purwakarta, Arema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persema Malang. Bahkan, klub yang dibelanya musim lalu, Persmin Minahasa, juga ngebet memakai tenaganya.

Zulkifli dan Hendra termasuk salah satu pemain yang masuk target buruan utama PSM. Malah, Sabtu lalu, pengurus bertemu mereka untuk membicarakan nilai kontrak. Sayang, pertemuan penting ini berjalan buntu. Antara pengurus dan Zulkifli-Hendra tidak menemui kesepakatan harga.

Kabarnya, Zulkifli dan Hendra masing-masing memasang harga sekitar Rp 650-Rp 700 juta untuk satu musim. Sementara PSM menawar untuk satu pemain sekitar Rp 600 juta ke bawah.

"Saya tidak mau menyebut harga. Itu privasi. Tapi, kami juga layak memasang harga yang pantas. Kalau pun saya dan Hendra batal bergabung di PSM, mungkin kami belum berjodoh," katanya.

Sebagai putra daerah, keduanya berharap kembali membela PSM. "Waktu ditawari main di PSM, saya merasa sangat bangga. Saya ini orang Sulsel, tentulah senang main di daerah sendiri. Apalagi, semua keluarga besar kami ada di sini (Sulsel)," ungkap Zulkifli.(*)


Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (lim)
 




--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

HMI di Makassar Demo Kecam Pemuatan Kartun Nabi

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar
HMI di Makassar Demo Kecam Pemuatan Kartun Nabi
Laporan: Jumadi Mappanganro. jum_tribun@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Belasan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas 45 Makassar siang ini berunjukrasa di depan kampusnya di Jl Urip Sumoharjo, Makassar.
 
Mereka mengecam ulah sejumlah media massa di Denmark, Swiss, Spanyol, dan Belanda beberapa hari lalu yang kembali memuat karikatur yang disimbolkan Nabi Muhammad SAW seperti pernah dimuat Jylland Posten Denmark.

Aksi kader komunitas hijau hitam ini juga meminta agar produk-produk asal Denmark tidak diperdagangkan di Indonesia, terlebih di Kota Makassar. Pasalnya, negara Denmark dinilai turut menyakiti hati umat Islam.

Akibat aksi mahasiswa tersebut arus lalulintas di depan kampus Universitas 45 hingga di depan Kampus UMI sedikit terganggu. Kendaraan bermotor terpaksa harus berjalan pelan. Pasalnya, aksi mahasiswa ini mengambil sebagian badan jalan Urip Sumoharjo. (*)


Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (wid)

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Saturday, February 23, 2008

Check out my Facebook profile

facebook

Check out my Facebook profile


Hi Febricfitriansyah.,

I set up a Facebook profile with my pictures, videos and events and I want to add you as a friend so you can see it. First, you need to join Facebook! Once you join, you can also create your own profile.

Thanks,
Febric

Here's the link:
http://www.facebook.com/p.php?i=1110170857&k=Y5A5Q6WRR5ZM5CFFS16YSU&r&v=2
This e-mail may contain promotional materials. If you do not wish to receive future commercial mailings from Facebook, please opt out. Facebook's offices are located at 156 University Ave., Palo Alto, CA 94301.

Komentar terhadap Anggota Dewan yang Sakit Mental

INDONESIAN COMMUNITY

http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/1728/Ternyata_Anggota_Dewan_Sakit_Mental...

Saya cuplik dari Indonesian Community. Komentar terhadap berita surat kabar Tribun Timur ini cukup ramai.


Blog EntryTernyata Anggota Dewan Sakit Mental...Dec 19, '07 8:30 AM
by khomaini for everyone
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=56425&jenis=Makassar

Jumat, 14-12-2007 | 18:13:43

Latihan Mental di Surabaya, Anggota Dewan Habiskan Rp 207 Juta
Laporan: Ismail Solle. tribuntimurcom@yahoo.com
Watampone, Tribun - Pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bone kembali ramai-ramai ke luar Sulsel. Kali ini, 45 legislator mengikuti pelatihan mental dalam program Emotional and Spiritual Question (ESQ) di Gedung Ibis, Surabaya, Jawa Timur.
Keberangkatan wakil rakyat ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 207 juta atau Rp 4,6 juta per orang. Seorang anggota dewan yang dihubungi Tribun, beberapa menit lalu, membenarkan keberangkatan ke Kota Pahlawan itu. Kegiatan itu berlangsung sejak kemarin Sabtu (15/12), besok.

Keberangkatan anggota dewan ke luar Sulsel dengan anggaran ratusan juta merupakan yang kedua kalinya hanya dalam selang tiga pekan. Baru-baru ini, para politisi tersebut juga sempat melakukan pelatihan di Denpasar, Bali.(*)


Add a Comment
lesanrego wrote on Jan 17
Namanya juga republik mimpi....
ediagara wrote on Jan 17
di republik ini kesehatan financial lebih dihargai daripada kesehatan mental. Orang waras yang miskin lebih dianggap hina daripada orang g*la yang kaya raya...
lesanrego wrote on Dec 22, '07
hehehehehehehe....
velocity21 wrote on Dec 22, '07
ohh. jadi obatnya para dewan itu toh..
cara cepet sembuh penyakit mental : hamburkan uang yg banyak..
lesanrego wrote on Dec 19, '07
Ooooo...mangkenye reply yang jelas..las...las...dunk, jadi tidak terjadi salah interpretasi...
dvshr wrote on Dec 19, '07
Kamu kali, hehehe, maksudnya, sudah biasa itu terjadi di kalangan bapak-bapak anggota dewan yang terhormat, udah nggak aneh.......bukan di Bone aja ;P
lesanrego wrote on Dec 19, '07
dvshr said
Ah sudah biasa.......;P
maksudnya termasuk yang sakit mental yah Vin? (hihihihihihii)
dvshr wrote on Dec 19, '07
Ah sudah biasa.......;P

Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar


Sumber: Koran Tribun Timur, Makassar

Sabtu, 23-02-2008 | 20:56:27 
Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar
Laporan: Meliana Bory. mhellonk_ftuh@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Pemeran utama pria film From Bandung With Love, Richard Kevin, rupanya sudah dua kali ke Kota Makassar. Baik artis, wisatawan, ataupun hanya sekadar singgah ke kota yang dijuluki kota Anging Mammiri ini, tidak bakalan merasa afdal jika tidak mencoba masakan khasnya.
 

Hal inipun juga dirasakan Richard Kevin. Dua kali kunjungannya ke kota ini, hidangan coto Makassar, merupakan makanan yang menjadi favorit sekaligus dirindukannya.

"Gue paling suka makan makanan satu ini, aroma dan rasanya enak," tuturnya saat mengikuti kegiatan road show fil From Bandung With Love, di SMA Kartika Chandra Kirana (Kachak) Makassar, tadi siang. Kegiatan tersebut digelar oleh Telkomsel.

Selain Kevin, salah seorang pemain pendukung di film yang diproduseri oleh Lghthouse Production itu, Lulu, juga hadir dalam kegiatan itu. Meski baru pertama kali menginjak kota yang sudah berusia 400 tahun ini, Lulu, sangat penasaran dengan rasa yang didapatkan dari sop konro.

"Pokoknya hunting makanan, salah satunya sop konro wajib dilakukan. Saya mau rasa masakan khas yang satu itu," katanya yang disertai senyuman. (*)



Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (asw)
 

--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Makassar Cocok Jadi Ibu Kota Negara

Sumber: Koran Tribun Timur, Makassar

Sabtu, 23-02-2008 | 15:14:50 
Makassar Cocok Jadi Ibu Kota Negara
Laporan: Tasman Banto. tribuntimurcom@yahoo.com
 
Makassar, Tribun - Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prof Suhardi mengatakan, Kota Makassar lebih cocok dijadikan ibu kota negara Republik Indonesia karena persis berada di tengah provinsi-provinsi lainnya. Kondisi Kota Makassar juga lebih mendukung karena sudah tersedia berbagai fasilitas sehingga sangat memungkinkan dilakukan pemindahan ibu kota negara.
 
"Ada tiga kota yang diwacanakan Partai Gerindra, yaitu Palangkaraya, Madura, dan Kota Makassar. Tetapi dari ketiga kota itu, yang lebih pantas adalah Kota Makassar," kata Suhardi ketka berdialog dengan para pengurus DPD Partai Gerindra Sulsel, DPC Kota Makassar, dan pengurus DPC dari kabupaten dan kota lainnya di RM Khyanagan, Makassar, Sabtu (23/2) siang. Suhardi didampingi Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Juliadi, Ketua DPC Kota Makassar, Didiek Jishabie dan pengurus lainnya.

Menurut Suhardi yang mantan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada, Kota Jakarta saat ini sudah sumpek dengan bangunan-bangunan pencakar langit. Kota Jakarta sekarang ini lebih tepat dijadikan sebagai pusat kota bisnis di Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, muncul wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke kota yang ada di tengah Indonesia.

Apakah wacana itu untuk menarik minat banyak orang bergabung dengan partai baru ini? Suhardi yang diwawancarai khusus Tribun menolak anggapan itu. Partai baru yang dipimpinnya memiliki visi dan misi yang jelas, antara lain memihak kepada para petani dan nelayan yang selama ini kurang diperhatikan nasib mereka. "Bukan karena saya pengurus HKTI sampai memihak mereka tetapi ini kenyataan sehingga perlu diperjuangkan kesejahteraan mereka," katanya.

Dengan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Makassar, misalnya, katanya, praktis akan terjadi akselerasi pembangunan di Makassar. Fasilitas yang sudah ada sekarang akan semakin dibenahi sehingga benar-benar menjadi sebuah kota ibu kota negara. "Itu salah satu dampaknya, tetapi sesungguhnya wacana pemindahan ini sebenarnya sudah menjadi suatu kebutuhan setelah melihat kondisi sekarang ini," katanya.

Sebelumnya Suhardi menjelaskan partai ini sudah terbentuk di 29 provinsi. Partai ini didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM, 6 Februari lalu dan diyakini pada batas akhir yaitu 27 Februari, semua persyaratan sebagai suatu partai yang diakui akan terpenuhi. (*)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (wid)
 




--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

Sehari, Motor Terjual 584 Unit di Sulsel

Laku benar sepeda motor di Sulsel. Sehari bisa terjual 584 unit. Paling murah, sepeda motor seharga Rp 12 jutaan.Hitung sendiri berapa nilai transaksi sepeda motor setiap hari.

Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar
Sabtu, 23-02-2008 
Sehari, Motor Terjual 584 Unit di Sulsel
Januari Terjual 17.533 Unit; Pasar Suzuki Naik, Yamaha-Honda Tertahan
 
Makassar, Tribun - Penjualan sepeda motor untuk seluruh merek di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Januari 2008 mencapai 17.533 unit.
Ini artinya dalam sehari, sepeda motor yang dijual mencapai angka 584 unit.
Data dari Samsat Makassar ini menunjukkan, terjadi peningkatan dibanding dengan penjualan tahun lalu pada periode yang sama.
Data Samsat per Januari 2007 memperlihatkan angka penjualan sebanyak 13.329 unit.
Pada penjualan per Januari 2008, Suzuki memimpin dengan 30,6 persen. Sedangkan Honda berada di urutan berikutnya dengan pangsa pasar 31,3 persen.
 
Sedangkan Yamaha di posisi ketiga dengan pangsa pasar 30,1 persen, sisanya Kawasaki, serta motor Cina.
Sedangkan di Sulbar, 1.900 unit motor yang terjual. Suzuki mengontrol pasar dengan market share 36,2 persen, diikuti Honda dengan pangsa pasar 22,2 persen dan Yamaha 13,5 persen, serta Kawasaki dan motor Cina 27,9 persen.
Pesaing Kuat
Wajar kalau Honda memandang Suzuki sebagai salah satu pesaing kuat, selain Yamaha dalam penjualan sepeda motor di Sulsel dan Sulbar. Penjualan ketiga merek ini tidak terpaut jauh.
Sales Manager PT Sinar Galesong Pratama (SGP), Gunadi Gunawan, yang didampingi Marketing Division Head SGP, Abdul Haris Sulaiman, di di Makassar, Jumat (22/2), mengatakan, pada Januari 2008, Suzuki memang menempati posisi kedua di area Sulsel, namun merajai penjualan di area Sulbar.
"Dalam dua tahun terakhir, Suzuki mengusai pasar sepeda motor di Sulbar dengan pangsa pasar 36,7persen di tahun 2006 dan 39,8 persen di tahun 2007," katanya.
Tahun lalu, Honda menguasai pangsa pasar 33,82 persen, Yamaha 32,6 persen, dan Suzuki 29,1 persen, sisanya Kawasaki dan motor Cina 3,6 persen.
Sementara di Sulbar, membukukan penjualan 1.148 unit, dengan menempatkan Suzuki sebagai penjual terbanyak dengan pangsa pasar 34,2 persen diikuti Honda 31,1 persen dan Yamaha 20 persen, serta motor Cina 14,2 persen.
Dari data ini terlihat bahwa hanya Suzuki yang pasarnya tumbuh di dua provinsi, sedangkan Yamaha dan Honda mengalami penurunan pangsa pasar masing-masing. Namun, dari volume penjualan, tren pasar sepeda motor mengalami pertumbuhan.
Di Sulsel, pertumbuhan pasar sepeda motor mencapai 23,97 persen dari 13.325 unit menjadi 17.533 unit. Sedangkan di Sulbar tumbuh 39,58 persen dari 1.148 unit menjadi 1.900 unit.
Asisten Manajer PT Suracojaya Abadimotor (Sjam), Petrus T, mengatakan, penjualan Yamaha mengalami penurunan di Januari 2008. Penyebabnya, unit yang terbatas. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember 2007.
Akibatnya, hampir semua produk Yamaha inden. Padahal, permintaanya cukup tinggi. Tahun ini, Yamaha menargetkan dapat melepas sepeda motor sebanyak 70-an ribu unit di area Sulselbar.

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Ada peristiwa menarik?
SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233
email: tribuntimurcom@yahoo.com

Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun
Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266.
Telepon: 0411 (8115555) (eki)


--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

TIPS MENAIKKAN PAGE RANK DAN TRAFIK WEBSITE DARI SUBMITEXPRESS.COM

Ini informasi yang sangat kaya menganai bagaimana cara menaikkan page rank dan traffic ke website kita. Semoga bermanfaat.

SumbeR: http://www.submitexpress.com/newsletters/feb_24_05.html

Submit Express Newsletter #66
Feb 28 2005
 

Table of Contents

1- Search Engine Strategies in New York City Feb 28-March 3
2- How to find directories that would increase your Search Engine Rankings
3- New Google HTML Tag Disallows Link Spam
4- About.com Purchased by New York Times
5- New MSN Search Finally Released with Mixed Reviews

 

$100 of FREE advertising at www.metricsdirectoffer.com/sen1 . Bring your site up to 6,500 visitors for FREE with $100 of free search advertising from MetricsDirect. Been using Overtur or Google to marke online? You're missing a big opportunity. With 20 million users, MetricsDirect delivers customers, right when they want your product.

Visit www.metricsdirectoffer.com/sen1 for $100 of FREE advertising.

automatic URL submission free

1- Search Engine Strategies in New York City Feb 28-March 3

Search Engine Strategies show is going to be in New York City next week Feb 28-March 3, 2005 and we will be exhibiting there. This is the premier Search Engine Marketing show held in several locations every year. Many search engine representatives will be on hand to speak. This year Jerry Yang CEO and co-founder of Yahoo will be speaking at the keynotes. Many SEO companies will be exhibiting and best of all it's a chance to mingle with like minded SEO professional and network. This is an event not to be missed, especially if you are in NY Area.

Make sure to stop by our booth and if you mention that you are a member in our Newsletter you will receive a T-shirt.

We are also offering 50% discount conference passes. Contact us if you would like a discount pass.

For more details see:

http://www.jupiterevents.com/sew/winter05/index.html

In this issue you will find a good article about how to find the best directories to submit to that will benefit your rankings as well as news about purchase of About.com by New York Times and the launch of New MSN Search.

Feel free to forward this email to all your friends that have websites and could benefit from this information.

Subscription is completely free and can be obtained at:
http://www.submitexpress.net/newsletters.html

Thanks,
Pierre Zarokian
President, Submit Express, Inc.

automatic URL submission free

Need a Merchant Account?
Visit Total Merchant Services

automatic URL submission free

2- How to find directories that would increase your Search Engine Rankings

Directory submissions if done right could be a great way to increase the number of links to your website and hence increasing your rankings. One major benefit the directory links provide is that the link would be from a highly relevant category to your site, which now days could be a factor in deciding the theme of your site and helping you rank better for keywords related to that topic.

When doing directory submissions there are several factors to look for in picking the right directories and not wasting your time or money.

A- Does the directory have a PageRank?

Check if the directory has a high PageRank. A PageRank of at least 5 is preferred for the main page. Also, check the internal category pages of the directory to see if PageRank is passed on to the internal pages, most importantly you want the category that your site would possibly be listed under to have a at least a PageRank of a 2. The way the Google PageRank system works is that a link from a higher PageRank page will give you a higher value. Getting links from low value PageRank sites is a waste of time, unless you think the PR will go up sometime in the next few months.

B- Does the directory use dynamically generated pages that have trouble getting indexed in search engines?

A quick way to find out if the category pages of the directory are getting indexed would be to use the site command in Google and Yahoo to see if there are many pages that are indexed. The command is typed in the following format in Google search box:

Site:www.domainname.com

If you see hundreds of pages listed with their own unique title tags and descriptions, that is a good sign that the directory is search engine friendly and you should continue to the next step. If not, forget about using this directory.

C- Does the directory give you direct link to your site or does it use a tracking code?

Some directories will not give you a direct link to your domain, meaning they will also not pass on a link value or PageRank. The easiest way to check for this is by holding your mouse on some existing site in the directory and check the URL appearing on the bottom of your browser. If the link shows a tracking URL, then you have your answer: stop right there. Skip submitting to that directory.

If you see a direct link to your site that is a good sign, but still does not mean they are linking directly as they could be using a JavaScript to hide the fact or they may be even using the new Google "Rel" Tag (which is explained in more detail in the next section of this newsletter). At this point you need to check the source code of the site, by doing a View Source on your browser or using our PageSnooper tool: http://www.submitexpress.com/snooper/

Check the source code of the site to see if the links are a direct link using HTML tag such as:
<a href="http://www.submitexpress.com/">Submit Express</a>

If it is a JavaScript link, or a tracking URL or if it has a Rel NOFOLLOW tag, then you also want to skip this directory. The Rel NOFOLLOW Tag will be something like this:

<a href="http://www.submitexpress.com/" rel="NOFOLLOW">Submit Express</a>

The Rel NOFOLLOW Tag tells Google and other search engines not to follow that link or give it credit. It was created for site owners to control spam on Blogs, forums and guest book type sites, but some others have started using this tag to try and keep PageRank Value from passing on to other external sites and keep their own rankings higher.

D- Does the category that you are submitting to have too many sites listed?

Preferably you want to be listed on a page of the directory that does not have too many other sites listed. We prefer 25 sites or less per page and no more than 50 at worst case scenario. Google has published in their Webmaster Guidelines page to keep links under 100. However, the way the Google PageRank system works is that the more links on a page the lesser value is passed on to each site, so you should try to find categories that do not have too many other sites listed.

E- Does link credit get passed on to the sites listed in the directory?

Pick several random sites from the directory, preferably from pages with at least a PR 3 and check their backlinks in Google, Yahoo and MSN. In Google and MSN you would check by the following syntax:
link:www.domainname.com

In Yahoo type in this format:
linkdomain:www.submitexpress.com

What we are looking for here is to check the results and see if there is a link from the particular directory appearing in the search results. This might be a little time consuming if you get hundreds of backlinks in the results. If the link command is showing hundreds of links for the site you checked, it is probably good idea to skip checking that one and go back to directory and pick another site to check. Keep doing this until you find a site with less than 50 links. Then go though the search results to see if you can find a result showing a link from the directory.

In our past experiments, we've found that most of the time Google would not show backlinks to many of the sites we checked from the directories in question, especially if the PageRank of the category of the directory we were checking was less than 4. However, this does not mean it is a bad directory. Keep checking several sites, maybe about 10-20 and if you find at least one backlink in Google then that is a very good sign.

Usually Yahoo and MSN display more backlinks then Google does, so it also could mean that directory links could benefit you more in Yahoo and MSN, more than in Google. If you do not find backlinks in Google to justify a submission to the particular directory, do not discount that directory, because you could still get a benefit in rankings in Yahoo and MSN.

F- Should you choose free directories or fee based directories?

Many free directories are tough to get in due to the volume of submissions they receive. In addition, many are not actively adding new sites as the owners are either too busy or already make enough money from advertising or paid submissions to bother looking at free submissions. However, if you have the time and you feel that the free directory you are looking at is an important one and there are signs that it is getting updated often, then go ahead and submit to them, if the above criteria pass.

In the other hand fee based directories offer a guaranteed review within a few days, but not necessarily a guaranteed inclusion. Make sure to read the submission criteria before you submit, because sometimes if your site does not correspond to their standards, then your site would get declined and you would most often no get a refund. There are hundreds of directories that have a low submission fee of $20.00 to $40.00 that are defiantly worth the price. There are a few such as Yahoo and business.com that charge much more, which should still be considered due to their popularity and authority.

G- Should you choose general directories or industry related directories?

In our opinion both general directories and industry related directories would benefit your rankings as long as they pass our criteria above. In addition, some industry specific directories might bring you additional traffic, so you should definitely try and find specific directories in your industry and consider getting listed in them.

Now we are going to do some of the leg work for you and recommend some good directories that we have found based on the above criteria. Please note we have broken down the directories in free or fee based, but some directories might have both options, which would be indicated.

Free Directories:

Open Directory : This is one of the most popular directories. It is a human based edited directory that is owned by AOL. Hundreds of other sites use the data from this directory for their own directories. Most importantly Google uses this to power their Directory section. A link in DMOZ is a huge ranking factor due to its popularity. However, it is very tough to get listed in DMOZ as it is volunteer based and many volunteers are too slow in editing sites. You might be looking at an average of 6-month listing period. They also have very strict listing criteria.

Joe Ant : Free submission if you become an editor or $39.99 one-time fee, for fee based submission. Main page is PR 6 and many internal category pages have high PR.

About.com : About.com is a huge information and resource site. Many categories have their own editors that write articles on regular basis and sometimes recommend related websites. If you believe that you have a quality site that is unique in content or offerings, then write to the editors and request a mention or link.

Wikipedia : This is not exactly a directory. It is an open source encyclopedia that anybody can contribute to in real-time. In most pages you are allowed to suggest some related sites. If the topic is not too competitive then chances are if you add your link, it will remain there for a long time. However, in competitive topics we have found that links get removed very quickly, sometimes within hours. Anyway, it does not hurt to try.

Fee Based Directories:

Yahoo: $299.00 (Annual Fee)
A listing in Yahoo directory is very beneficial in rankings, especially in Google. Most Yahoo directory pages have high PageRanks. We highly recommend paying this fee to get listed in Yahoo, especially if the category you would be listed under has at least PR 3 or more.

Business.com: $199.00 (Annual Fee)
Business.com is a B2B directory, so you can only submit if you provide services or products to businesses. In certain occasions some consumer sites get through the cracks, but most often you might get declined if you submit a consumer related site and loose your submission fee. Business.com recently raised their directory submission fee from $99.00/yr to $199.00/yr. Up until that time we were always highly recommending a listing in Business.com. However, with the fee hike, there might be better places that you could spend this money and you should only consider getting listed in Business.com, if you are in a highly competitive industry and the category that you would be listed at has at least a PR 3.

GoGuides.org: $39.99 (One Time Fee)
GoGuides.org was formed by an ex-editor of the original GoGuides Directory which was part of Infoseek. Infoseek was bought out by Disney several years ago and renamed to go.com and the GoGuides directory was put to sleep. This directory has done a good job to bringing back to life a similar version of the old directory. The main page has PR 6 and many internal pages have high PR.

 

Gimpsy: $40.00 (One Time Fee) or Free
Here is another directory with a PR of 6 and internal category pages having high PR's. The fee based submission will also list you in the top of the category for 90 days. The free submission states that it would take over 4 months to get reviewed, so we do not recommend that option. They will also refund you $20.00 if your submission is declined.

Best of the Web: $29.95 Regular Sites and $49.95 Adult Sites (One Time Fee)
This one has a PR of 7 on the main page and many internal categories of PR 5. This is one of the oldest directories on the net and has been around since 1994.

Microsoft Bcentral Directory: $49.00 (Annual Fee)
The main page has PR 7 and most internal pages have high PR. The only problem with this one is that it lists 10 sites a page, so new submissions might end up on the bottom or last page which has the least PR. Before you submit, check the category that fits your site best and go to the last page to see if it has PR of at least 3.

 

automatic URL submission free

Yahoo SiteMatch Guaranteed Exclusion

You can submit your site to Yahoo/Overture Site match from our site.
Get listed in Yahoo, AltaVista, AllTheWeb, HotBot and others within 48 hours.

automatic URL submission free

3- New Google HTML Tag Disallows Link Spam

Google has launched a new NOFOLLOW tag to be used primarily for Blogs, Forums and Guest Book type sites that get a lot of link spam. This is to prevent spammers from getting credit on their links. The site owners need to implement this on their programs so that the tag gets inserted automatically.

The tag is in this format: rel="nofollow"

So for example, if your HTML link tag is as follows:
<a href="http://www.yahoo.com/">Yahoo</a>

Then you would do this:
<a href="http://www.yahoo.com/" rel="nofollow">Yahoo</a>

MSN and Yahoo are following suit and have already announced that they will support this tag.

Here is more info about it:
http://www.google.com/googleblog/2005/01/preventing-comment-spam.html

 

automatic URL submission free
WordTracker - Looking for the best keywords to use for your site?

WordTracker is a unique tool that combines keyword popularity with lateral searches and misspellings and matches these keywords with actual competition in several major search engines. This gives you a huge list of keywords sorted by popularity versus competition, so you know which keywords to target first. Try it out now at:

http://our.affiliatetracking.net/wordtracker/af.cgi?355

automatic URL submission free

4- About.com Purchased by New York Times

In the recent weeks there was a bidding war between Google, Yahoo, New York times and others to purchase About.com. New York Times ended up to be the winner at $410 million price tag in an all cash deal. About.com was part of Primedia, which originally purchased About.com in 2000 for $690 million. NY Times is looking to increase their online presence and this should be a very good deal for them. It should be interesting to see how NY Times will integrate About.com with their newspaper.

The Senior Vice President for Digital Operations at the New York Times was quoted saying: "Frankly, they bring a lot of competencies to us. They're the leaders in search-engine optimization."

It appears that he is really referring to great rankings about.com has for many of their pages, whereas NYT does not rank well due to their news pages expiring after one week. Wow, what a stupid reason to buy a company. NYT could have easily hired a search engine optimization company like us to get them great rankings and we would have charged less than a $1 million.

Here is a little more on the subject:
http://journalism.nyu.edu/pubzone/weblogs/pressthink/2005/02/20/abt_nyt.html

To read more about the about.com deal see below:
http://newyorkbusiness.com/news.cms?newsId=9963

automatic URL submission free

5- New MSN Search Finally Released with Mixed Reviews

In the first week of February MSN finally released its new search engine to the public and has started advertising heavily on TV. The new MSN Search has features such as the ability to search for local retailers, a toolbar that lets you search your own hard drive, and a feature to search by criteria such as the last time a site was updated.

The new site also has a lot of ads, including on top of regular search results on the right side and on the bottom.

"Now, we have our platform in place. We think it's super competitive to what's out there," said MSN search and shopping corporate VP Christopher Payne.

Prior to MSN launching its own engine the results used to come from Yahoo. Many welcomed the new engine, which was a much needed addition to increase the playing field from current monopoly by Google.

To read more about the new MSN Search see below:
http://www.clickz.com/experts/search/opt/article.php/3467021

For over a year now, MSN has been saying that they would be launching a new search engine to better compete with Yahoo and Google. Now for the first time, the public ge


automatic URL submission free

Is your site anywhere to be found in the search engines? Do you need to be in the top 10 of search engines, but don't know how? Are you tired of trying everything you possibly can and still are nowhere to be found?

If you need help getting your site in the top 10 of major search engines, please check out our search engine optimization services:
http://www.submitexpress.com/optimize.html

We guarantee results or your money back.

We can also give you free advice when you order our 75,000+ Search Engine Submission. We will visit your site and send you a list of suggestions on how to improve your rankings. See details at:
http://www.submitexpress.com/submit2500.html

Don't just submit your site to the search engines, Submit it Right .

automatic URL submission free

Submit Express
315 W Verdugo Ave, Suite 101
Burbank, CA 91502
Website: http://www.submitexpress.com

Past Issues of this Newsletter:
http://www.submitexpress.com/newsletters/

automatic URL submission free
Copyright 2004 Submit Express - No part of this newsletter may be copied or published without prior permission, but please feel free to forward this to all your friends as long as you keep it in its entirety.


--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com