Wednesday, February 20, 2008

Sulsel Ekspor Tuna Segar untuk "Sashimi’

sumber: http://makassarkota.go.id/

Sulsel Ekspor Tuna Segar untuk "Sashimi' Cetak E-mail
Tuesday, 15 May 2007

Guna memberi nilai tambah bagi nelayan, Sulawesi Selatan mematok mutu ekspor ikan tuna dan cakalang sesuai standar kebutuhan pasar di Jepang. Saat ini, digalakkan ekspor tuna dalam kondisi fisik yang segar, utuh, tak cacat, serta tidak mengandung bahan pengawet kimiawi, sesuai kebutuhan baku sashimi, makanan favorit di restoran Jepang.

Kepala Dinas Perikanan Sulsel Syahrun, Senin (14/5), menjelaskan, pengiriman ikan ke Jepang dalam kondisi utuh, jauh lebih ekonomis ketimbang dalam kondisi tidak utuh. Harga ikan segar dan utuh mencapai 30-40 dollar AS per kg, sementara ikan tidak utuh hanya 3-4 dollar AS.

Andrew Darby : A worker prepares tuna for auction at a Tokyo fish market

Sekitar 40 jenis ikan dan beragam hasil laut lainnya asal Sulsel saat ini diekspor ke berbagai negara. Tiga di antaranya merupakan komoditas utama, yakni tuna, udang, dan rumput laut. Komoditas lainnya adalah kakap/kerapu, kepiting, telur ikan terbang, teripang, kerang, bandeng, dan ikan mas.

Untuk tiga komoditas itu, pada tahun 2006 volume ekspor mencapai 41.107,2 ton dengan nilai 104.884.700 dollar AS. Rinciannya, tuna 1.279,6 ton (6.857.700 dollar AS), udang 7.674,1 ton (63.302.400), dan rumput laut 28.350,3 ton (10.801.100). Negara tujuan ekspor, antara lain ke Jepang, China, Amerika, Australia, dan berbagai negara lain di Eropa dan Asia.

Selama ini Sulsel belum mampu memenuhi permintaan Jepang dan beberapa negara lain. Kendala adalah terbatasnya potensi atau populasi ikan tuna di Teluk Bone, perairan Bulukumba, dan Sinjai dan sedikit di Pinrang dan Parepare. Karena keterbatasan populasi ini, nelayan kerap melakukan ekspansi ke perairan Nusa Tenggara, Laut Flores, hingga Laut Banda," kata Syahrun.

Dengan panjang pantai 1.937 km dan 263 pulau-pulau kecil, Sulsel sangat potensial untuk komoditas perikanan tangkap. Penangkapan di Selat Makassar, Teluk Bone, dan Laut Flores yang menjadi bagian dari wilayah perairan Sulsel, mencapai 929.720 ton per tahun.  Selain itu masih ada produksi dari budidaya tambak (96.002 ha), air tawar (95.803 ha), laut (193.700 ha), dan perairan umum (144.425 ha). (Ren - Kompas)

 


--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com

No comments: