Sumber: Tribun Timur, Makassar
Jumat, 12-12-2008 |
Hamka Yandhu Dituduh Menipu |
Duit Rp 3,25 Miliar Milik Seorang Pengusaha Muda; Bangkrut, Pengusaha Donorkan Ginjal Rp 70 Juta Lewat Internet; Hamka Balik Menuding Donny Penipu; DPP Golkar Ancam Laporkan Donny ke Polisi |
Jakarta, Tribun - Seorang pengusaha muda bernama Donny Himawan (31) mengaku bangkrut gara-gara ditipu anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPR RI asal Sulsel, Hamka Yandhu. Donny bahkan rela menjual ginjalnya untuk membayar utang karena ditipu Hamka. Namun Hamka membantah punya utang dan justru menuding Donny sebagai penipu dan pihak berutang. Melalui internet, Donny beriklan untuk mendonorkan satu ginjalnya seharga Rp 70 juta. |
"Saya terdesak ekonomi untuk mendonorkan ginjal, sekiranya ada orang bisa membantu. Ginjal sebelah mana yang mana yang diperlukan saya tidak masalah. Asal saya tertolong, orang lain pun tertolong," kata Donny dalam perbincangan via telepon dengan Persda Network, Kamis (11/12). Donny mengaku, akibat ulah Hamka, perusahaan miliknya, PT Artistika Cipta Ekatama, bergerak di bidang artistik dan interior, terpaksa tutup. Ia juga merumahkan lebih dari 60 karyawan karena tagihan senilai Rp 3,25 miliar tidak kunjung dibayar Hamka. Donny menawarkan ginjalnya melalui komunitas surat elektronik, e-mailing list atau milis, Rabu (9/12). "Saya ingin mendonorkan ginjal untuk kebutuhan ekonomi keluarga saya sebesar Rp 70.000.000,- (secepatnya). Jika Anda tertarik hubungi nomor di bawah ini: 08132235XXXX dan 08139513XXXX." Demikian bunyi iklan Donny. Dan pada layanan iklan gratis internet, dia berpromosi, "Saya pria, 30 tahun, Muslim, tidak minum alkohol dan merokok, bebas narkoba, ingin mendonorkan ginjal untuk kebutuhan ekonomi Rp 1.000.000.000 (nego)." Saat dikonfirmasi, Donny mengaku sengaja pulang ke Bandung menjenguk ibunya yang sedang terserang stroke. Adanya perbedaan harga pada dua pesan berbeda itu, Donny mengatakan, harga ginjal yang ia tawarkan adalah Rp 70 juta. "Harga satu miliar itu salah tulis," ujarnya. Donny mengaku lulusan satu universitas di Jerman. Beberapa tahun lalu, dia kembali ke Indonesia dan mendirikan perusahaan jasa artistik untuk mendesain keindahan ruangan rumah, perkantoran apartemen dan lain-lain. Kemudaian pada satu forum curahan hati (curhat) di internet, Donny mengaku ia adalah korban penipuan anggota DPR. "Nama saya Donny Himawan, usaha di bidang konsultan arsitek, kontraktor, fotografi, WO, dan publisher. Saya habis ditipu pejabat DPR/MPR RI sampai keadaan ekonomi dan usaha saya kocar-kacir," tulisnya. "Saya sudah berusaha dan berbuat semaksimal mungkin mencoba pertolongan , tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Malah bukan pertolongan yang ada bertambah parah. Apakah dapat membantu saya agar hari ini dapat bantuan 25 juta untuk dapat kembali bangkit dan mempertahankan usaha saya serta proyek-proyek yang sedang berjalan?" Hamka Membantah Dikonfirmasi terpisah, Hamka membantah tudingan Donny. "Bohong. Dia itu yang penipu. Dia lagi dicari- cari polisi karena sudah banyak orang yang ditipu, termasuk pengerjaan rumah saya di Makassar dan rumah saudara di Pondok Indah Jakarta. Dia membawa kabur uang saya, dan meninggalkan rumah yang belum selesai direnovasi," tulis Hamka melalui pesan singkat (SMS) kepada Persda Network. Saat ini Hamka berstatus terdakwa dalam perkara korupsi aliran dari dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) milik Bank Indonesia (BI). Bendahara DPD Partai Golkar Sulsel ini baru saja dituntut empat tahun penjara dalam kasus ini. Saat menjadi anggota Komisi IX bidang Keuangan dan Perbankan DPR RI periode 1999-2004, Hamka didakwa menerima dana Rp 500 juta dari YPPI, yang merupakan bagian dari korupsi dana Rp 100 miliar. Sejumlah pejabat BI, termasuk mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah sudah divonis penjara dalam kasus ini. Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (Persda Network/amb) |
Jumat, 12-12-2008 |
Ngaku Mau Kerjakan Rumah di Makassar |
SUDAH jatuh tertimpa tangga pula. Perumpaan itu tepat dialamatkan ke Hamka Yandhu. Bagaimana tidak, pria kelahiran Watampone, Sulsel, 14 Maret 1957, itu sedang dikurung di rumah tahanan Brimob Kelapa Dua Depok dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi menerima Rp 500 juta dana YPPI BI. Sudah jadi pesakitan, dia masih dituding menipu dan mengemplang utang senilai Rp 3,25 miliar kepada Donny Himawan, yang mengaku bangkrut gara-gara tagihan macet pada Hamka. |
Dengan dalih itulah, Donny memasang iklan di internet akan mendonorkan ginjalnya dengan imbalan Rp 70 juta (nego) untuk modal usaha dan biaya hidup. Bagaimana Hamka menanggapi tudingan itu? Persda Network berupaya mengonfirmasi kepada yang bersangkutan dan keluarganya. Nomor telepon rumah jabatan Hamka sebagai anggota DPR yang terletak Kalibata, berkali- kali dihubungi, mesin penjawab mengatakan tak dapat dihubungi untuk sementara. Sedangkan nomor telepon selular (ponsel) Hamka tidak aktif, dan SMS belum dibalas. Penelusuran ke rumah Hamka di Jl Gunung Bawakaraeng, Watampone, Sulsel, sedikit memberi harapan. Seorang pria mengaku bernama Juanda dan adik kandung Hamka memberikan nomor telepon Hj Ratih Deanti Iriantina, istri Hamka. Lima kali dihubungi semuanya diangkat namun tidak direspons dengan baik. Tiga kali telepon diangkat namun tidak dijawab. Dua kali lagi dijawab dengan sapaan halo.. halo.. halo seakan-akan tidak ada komunikasi, kemudian ponsel ditutup. Hari Kamis pukul 19.14.19 wita, pesan singkat yang isinya sama dikirimkan kepada Ny Ratih, akhirnya dijawab Hamka. "Bohong. Dia itu penipu. Dia lagi dicari-cari polisi karena sudah banyak orang yang ditipu, termasuk pengerjaan rumah saya di Makassar dan rumah saudara di Pondok Indah Jakarta. Dia membawa kabur uang saya, dan meninggalkan rumah yang belum selesai direnovasi. Kalau bisa ketemu orangnya, saya diberi alamatnya supaya polisi tangkap. banyak juga korban yang cari," tulis Hamka melalui SMS. Setelah SMS ini, Persda Network menelepon Hamka yang berada di dalam tahanan. Panjang lebar bicara kurang lebih 10 menit. Setelah selesai pembicaraan pertama, Hamka balik menelepon dan meminta berita tidak usah dimuat. Berikut penuturan Hamka Yandhu: Saya mengenal Donny itu tiba-tiba saja. Saat itu saya sedang mengerjakan renovasi rumah, tiba- tiba dia menawarkan jasa renovasi, sambil menjelek-jelekan orang yang mengerjakannya duluan. Perjanjian itu terjadi tahun 2006-2007. Kepada saya, dia mengaku lulusan universitas dari Jerman. Ternyata bohong, dia itu penipu. Dia bilang bisa mengerjakan renovasi termasuk interior. Lalu saya kasih rumah di Makassar dan rumah saudara istri di Pondok Indah, Jakarta. Ternyata dia itu gembel. Dia ambil uang saya Rp 300 juta katanya mau renovasi. Perjanjian harus sampai beres, tetapi tidak selesai. Lalu dari saudaranya istri ambil uang kalau tidak Rp 400 juta, ya Rp 500 juta. Rumah sudah sempat dirobohkan, tetapi tidak jadi dikerjakan. Waktu di Makassar, dia minta uang untuk membeli alat-alat, dan saya beri. Tapi renovasi baru dikerjakan 20 persen sudah ditinggalkan, uang saya dibawa kabur. Belakangan dia mengaku saya yang menipu dan saya punya utang. Donny itu gembel. Penipu. Kalau saya punya utang, ngapain mobil Volvo dan TV dia, disita asisten saya, Tiar. Kalau mau mengecek, saat ini mobil dan TV ada di Ciputat, rumah Tiar. Jadi ini pemutarbalikkan fakta. Kalau saya tahu alamatnya, akan saya lapor ke polisi. Akan saya tuntut karena memang sudah banyak yang mencari-cari dia karena penipuan. Donny pernah datang ke saya. Tapi saat itu dia bilang mau minta uang untuk bikin usaha batu bara. Tetapi dia kemudian datang kepada asisten saya dan bawa tukang pukul, katanya menagih utang. Kok jadi terbalik. Dia itu sudah ngawur. Dasar kurang ajar. Dalam suasana begini, dia malah kerjain saya. Pakai hati nuranilah. |
--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com
FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org
Usefull Links:
http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com