Jumat, 16-05-2008 | 00:13:42 |
Daewoo Korea Minati Jagung Sulsel 2 Juta Ton |
Laporan: firmansyah. tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Perusahaan Daewoo, Korea, sepakat untuk membeli produksi jagung dari Sulsel sebanyak 2 juta ton per tahun. |
Hal itu merupakan hasil kesepakatan antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan Presiden Direktur Daewoo Indonesia, Thomas Jang di Jakarta tadi malam, Kamis (15/5). Syahrul melakukan negosiasi perdagangan komoditi itu didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lutfi Halide, Karo Humas dan Protokol Jufri Rahman, Wakadis Kehutanan (mantan karo humas) Annas GS, dan dosen Unhas Imam Mujahid Fahmi. Sebelumnya Gorontalo hanya mampu memenuhi kebutuhan bahan baku pakan permintaan Daewoo sebanyak 200 ribu ton. Syahrul mengaku optimis permintaan 2 juta ton itu mampu dipenuhi. "Untuk pembelian jagung itu kita tetapkan harga pasar sehingga petani diuntungkan," ujar Syahrul. Pembelian dengan sistem cash and cary. Dalam waktu dekat pihak Daewoo akan ke Makassar untuk menandatangani kesepakatan resmi dengan Pemprov Sulsel. Menurut penjelasan Luthfi, sentra produksi jagung di Sulsel tersebar di wilayah selatan dari Gowa hingga Bone dengan lahan termanfaatkan baru 260 ribu ha dari potensi 400 ribu ha. Produksi jagung di Sulsel selama ini baru 890 ribu ton per tahun. "Kesepakatan itu akan menstimulus peningkatan produksi jagung kita yakni lima ton per hektar sehingga permintaan tersebut bisa dipenuhi untuk satu musim tanam saja," ujar Lutfi. Pihak investor dari Korea itu juga berjanji jika pasokan yang mereka minta mampu dipenuhi secara stabil akan membangun silo dan pabrik pengolahan/produksi pakan di Sulsel. "Jadi tidak perlu diekspor lagi ke Korea dan rencana itu itu tentunya akan semakin memberikan nilai tambah kepada petani dan masyarakat Sulsel," ujar Annas yang menghubungi Tribun melalui ponsel.(*) |
Rabu, 09-04-2008 | 17:37:19 |
Investor Korea Lirik Jagung Sulsel |
Laporan: Apriani Landa/Meliana Bory, tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Investor asal Korea dari perusahaan Harim Group melakukan penjajakan pada hasil pertanian Sulsel, khususnya tanaman jagung. Harim adalah perusahaan General Food and Agro Group. |
Vice President Harim Group dari Planning Dept dan Planning Div, In Kyu Lee, menyatakan keinginannya itu saat bertemu dengan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di kantor gubernur, Rabu (9/4). Lee bertemu Syahrul di hari pertamanya menjabat sebagai Gubernur Sulsel setelah dilantik mendagri, Selasa (8/4). Lee bersama Ketua Asosiasi Jagung Indonesia (Ajindo) Sulsel Yusran Paris dan rombongannya. Menurut Lee, jagung di Sulsel sangat bermutu sehingga perusahaannya melakukan penjajakan agar bisa mengembangkan produksi jagung di Sulsel. Sementara menurut Yusran, produksi jagung di Sulsel sekitar 800 ribu ton per tahun. Lahan pertanian jagung di Sulsel mencapai 400 ribu hektar. Dan sampai saat ini baru sekitar 200 ribu hektar lebih yang dimanfaatkan. Itu berarti bahwa masih ada sekitar 200 ribu hektar lahan yang belum di manfaatkan. Padahal, jika 400 ribu hektar itu dimanfaatkan dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan produksi jagung Sulsel akan bertambah. Dan tidak menutup kemungkina juga bahwa makin banyak investor yang akan melirik jagung Sulsel.(*) |
Rabu, 11-06-2008 | 21:12:18 |
6.000 Ton Jagung Sulsel Gagal Diekspor |
Laporan: Andi Syahrir, tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Sekitar 6.000 ton jagung jagung asal Sulsel gagal diekspor ke Korea Selatan (Korsel). Saat ini, jagung tersebut terpaksa dikarungkan, untuk selanjutnya diperdagangkan ke beberapa pulau di dalam negeri. |
Seperti dilansir tempointeraktif, Rabu (11/6), di gudang 104 Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Makassar, puluhan buruh mengarungkan 3.300 ton jagung pipil kuning. Manager Divisi Pelayanan Barang dan Aneka Usaha PT (Persero) Pelabuhan Indonesia IV cabang Makassar, Albert Koswara, mengatakan saat ini di salah satu gudangnya menampung 3,3 ribu ton jagung pipil kuning, dimana jagung ini berencana diekspor ke Korsel. Rencana ekspor jagung ke Korsel ini, dalam sekali pengiriman jumlahnya sekitar 6 ribu ton. Hanya saja kapasitas gudang Pelindo IV yang terbatas, sehingga yang baru ditampung hanya 3,3 ribu ton. Kegiatan pengangkutan ekspor tersebut dijadwalkan pada 4 Juni lalu menggunakan kapal NV Ocean Galaksi. Namun keesokan harinya kapal berangkat menuju pelabuhan Belawan tanpa mengangkut jagung. "Kami juga kaget, kenapa tidak jadi diangkut," kata Albert sembari menambahkan jagung tersebut akan diangkut ke Jakarta dan Lampung. Adapun pemilik jagung pipil kuning di gudang 104 PT Pelindo IV adalah PT Teluk Intan, dan kegiatan ekspor jagung ini melibatkan PT Daewoo. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel Lutfi Halide yang dihubungi terpisah mengungkapkan, gagalnya pengangkutan jagung yang akan diekspor tersebut karena jumlah jagung belum mencukupi 6 ribu ton. "Jadi untuk diekspor, masih menungggu untuk mencukupi 6 ribu ton," katanya.(*) |
Kamis, 05-06-2008 | 15:43:38 |
Sulsel Ekspor 7.000 Ton Jagung ke Korsel |
Laporan: Andi Syahrir, tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Sulawesi Selatan dalam pekan ini akan merealisasi ekspor jagung ke Korea Selatan sebanyak 7.000 ton. Ini merupakan kerja sama Pemprov Sulsel dengan perusahaan asal negeri ginseng tersbeut, Daewoo. |
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Lutfi Halide mengatakan di Makassar, Kamis (5/6), ekspor tersebut seyogyanya dilepas Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di pelabuhan Makassar, hari ini, namun kapal dari Korea Selatan terlambat sandar karena dihantam ombak besar. Dilansir Antara, dirinya berharap, pelepasan ekspor perdana tersebut akan dilaksanakan dalam dua atau tiga hari ke depan. Presdir Daewoo Indonesia Thomas Jang pada 15 Mei 2008 menemui Gubernur Sulsel untuk mengajak kerjasama di bidang bisnis jagung. Dalam pertemuan tersebut, perusahaan Korea ini akan membeli dua juta ton jagung Sulsel setiap tahun dan akan menginvestasikan dananya untuk membangun pabrik pengolahan jagung di Sulsel. Jagung tersebut akan dibeli langsung dan tunai dari petani dengan harga pasar sehingga petani diuntungkan dan mereka termotivasi untuk meningkatkan skala usaha tani mereka, kata Lutfi.(*) |
Jumat, 16-05-2008 | 23:54:12 |
Jagung-Padi Sulsel Percontohan Nasional |
Laporan: Firmansyah, tribuntimurcom@yahoo.com |
Jakarta, Tribun - Komoditi jagung dan padi Sulsel akan menjadi percontohan nasional (pilot project) dalam hal pengembangan dan pembudidayaannya. |
Hal itu dirumuskan dalam pertemuan antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan Menteri Pertanian Anton Apriyantono di Jakarta, Jumat (16/6). Syahrul yang didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Luthfi Halide, Karo Humas dan Protokol Jufri Rahman, Wakadis Kehutanan Annas GS, dan akademisi Unhas Imam Mujahid hari ini melakukan sejumlah pertemuan. Selain bertemu Anton, juga melakukan pertemuan dengan pihak Bulog dan CEO Bosowa Corporation Erwin Aksa. Terkait dengan rencana pengembangna komoditi padi dan jagung, Syahrul akan mengumpulkan bupati dan wali kota se-Sulsel, Senin pekan depan. Sehari sebelumnya, Syahrul dan rombongan bertemu manajemen Daewoo, perusahaan asal Korea Selatan dan menyepakati kerja sama penyediaan stok jagung 2 juta ton per tahun. Saat bertemu Erwin, menurut Luthfi, pihak Bosowa menawarkan keinginan untuk mendukung sektor pertanian Sulsel dengan menggelar program mekanisasi pertanian di daerah ini yakni Pelayanan Jasa Alsin Pertanian. "Bosowa akan menyediakan peralatan pertanian yang bisa digunakan petani denga sistem sewa bertarif murah," ujarnya. Petani bisa membayar setelah panen.(*) |
--
Tribun Timur,
Surat Kabar Terbesar di Makassar
http://www.tribun-timur.com
FORUM DISKUSI PEMBACA TRIBUN TIMUR
tribun.freeforums.org
Usefull Links:
http://jurnalisme-makassar.blogspot.com
http://jurnalisme-tv.blogspot.com
http://jurnalisme-radio.blogspot.com
http://jurnalisme-blog.blogspot.com
http://makassar-updating.blogspot.com
http://makassar-bugis.blogspot.com
No comments:
Post a Comment