Thursday, February 28, 2008
KPK Gelar Rekonstruksi Aliran Uang BI ke Anggota DPR
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/27/time/210717/idnews/901102/idkanal/10
27/02/2008 21:07 WIB
KPK Gelar Rekonstruksi Aliran Uang BI ke Anggota DPR
Irwan Nugroho - detikcom
Jakarta - KPK terus berupaya melengkapi bukti kasus aliran dana BI ke DPR, salah satunya dengan menggelar rekonstruksi penyerahan uang dari pejabat BI kepada anggota DPR.
Rekonstruksi digelar di kediaman mantan anggota DPR yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jambi Antony Zeidra Abidin. Di rumah mewah milik Antony yang berlokasi di Jl Gandaria Tengah I No 5, Jaksel inilah uang miliaran rupiah diserahkan dalam sebuah travel bag besar.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (27/2/2008), 3 mobil kijang yang berisi penyidik KPK tiba di rumah Antony. Salah satu mobil ditumpangi sang empunya rumah.
Berselang 15 menit kemudian, 3 mobil kijang KPK lainnya menyusul. Anggota FPG Hamka Yamdu yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan Eks Kepala Biro Komunikasi BI Rusli Simanjuntak tampak turun dari salah satu mobil.
Rekonstruksi diperankan oleh beberapa model. Adegan pertama dimulai ketika sebuah mobil jenis Mazda minibus tiba di halaman rumah Antoni.
Mobil tersebut berisi Rusli Simanjuntak, sopir yang bernama Jhonatan dan seorang staf BI bernama Asnar Azhari.
Adegan berikutnya, tampak Jhonatan dan Asnar yang juga diperankan oleh model turun membawa sebuah travel bag besar berwarna biru. Diduga, tas tersebut yang berisi uang miliaran rupiah.
Selanjutnya, Jhonatan, Asnar, dan Rusli masuk ke dalam rumah Antony dengan diiringi seorang pembantu.
Hanya itu rangkaian kejadian rekonstruksi yang bisa disaksikan wartawan karena rekonstruksi dilaksanakan secara tertutup. Tidak diketahui, proses selanjutnya karena tidak ada satu pun penyidik KPK yang mau memberikan informasi.
Kurang lebih sekitar 30 menit, rekonstruksi berlangsung. Belasan penyidik dan ketiga pelaku kemudian keluar. Informasi yang dihimpun detikcom, rekonstruksi itu berlanjut ke Hotel Sultan.
Di Hotel yang tidak jauh dari Gedung DPR di Jl Gatot Subroto inilah, Rusli kemudian menyerahkan uang kepada anggota DPR lainnya Hamka Yamdu.
Selama proses rekonstruksi berlangsung, puluhan warga tampak mengerumuni rumah Antony. Mereka berdesak-desakan di pagar untuk mengintip ke halaman rumah.
( bal / bal )
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi
Kamis, 28-02-2008 | 14:39:17 |
3 Mahasiswa Unhas Masih Diperiksa di Polisi |
Laporan: M Anshor/Mursalim. tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Hingga saat ini tiga orang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulsel, masih diperiksa secara intensif di Polsekta Tamalanrea, Makassar. Mereka diperiksa sebagai saksi pada tawuran yang berlangsung Selasa (26/2) di kampus merah. |
Ketiga mahasiswa berasal dari dua fakultas yang berbeda. Satu orang adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas dan dua orang lainnya merupakan mahasiswa fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP). Mereka diperiksa sejak pukul 11.30 wita hingga saat ini. Dari pantauan wartawan surat kabar Tribun Timur, Makasssar, beberapa menit lalu, kondisi Unhas berlangsung normal. Proses perkuliahan kembali normal seperti tidak ada yang sedang terjadi. Pihak kepolisian sampai saat ini masih berjaga-jaga di Unhas meskipun jumlahnya sudah berkurang.(*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (lim) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Wednesday, February 27, 2008
Opini di Tribun Timur tentang Televisi Kabel di Daerah oleh Anggota KPID Sulsel
Rabu, 27-02-2008 |
Spirit Cianjur untuk Televisi Kabel |
Opini Tribun |
Oleh: A Taddampali, Wakil Ketua KPID Sulawesi Selatan Pada tanggal 19 - 22 Februari 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyelenggarakan Rapat Pimpinan (rapim) KPI Bidang Perizinan di Hotel Yasmin, Cianjur, Jawa Barat, yang diikuti oleh seluruh Koordinator Bidang Perizinan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) se Indonesia. |
Salah satu agenda rapim dan mendapat perhatian yang cukup serius adalah persoalan televisi kabel. Perkembangan penyiaran di Indonesia memang cukup pesat. Hanya saja, perkembangan itu tidak dibarengi dengan perluasan jangkauan siaran melalui pendirian menara pemancar di berbagai daerah. Masih ada daerah yang belum terjangkau oleh siaran televisi. Ceruk pasar inilah yang dimasuki oleh para pengusaha televisi kabel yang saat ini marak bermunculan di berbagai daerah di Indonesia. Televisi kabel dibangun untuk mengatasi kesulitan penerimaan siaran televisi yang dialami oleh daerah-daerah dengan penerimaan sinyal yang buruk dan bahkan tidak ada sinyal sama sekali atau obstacle. Caranya cukup sederhana. Operator televisi kabel menangkap siaran melalui antena parabola lalu men-sharing atau menyambungkan kepada pelanggannya melalui kabel coaxial tanpa bisa melakukan sensor siaran atau konten. Serat Optik Keberadaan televisi kabel semacam ini memang tidak lepas dari sejarah penyiaran kita. Prihadi Murdiyat menyebutkan bahwa kabel telah menjadi penghubung yang efektif antara operator siaran televisi dan pelanggannya. Menurut literatur, sistem televisi kabel pertama dibuat pada tahun 1948 dengan menggunakan kabel jenis twin head. Kabel ini berbentuk pita seperti yang dipasang pada televisi hitam putih. Sistem berikutnya dibuat pada tahun 1950 dan telah menggunakan kabel coaxial. Kabel ini tersusun dari konduktor dalam yang diselimuti isolator dan konduktor luar seperti yang dipasang antara antena dan pesawat televisi saat ini. Pada perkembangan selanjutnya, media penghubung itu juga memanfaatkan jaringan microwave, satelit, dan kabel serat optik. Pada tahun 1948, Ed Parson yang tinggal di Astoria, Oregon, membuat sistem community antenna television (CATV) dengan media kabel twin head dan dipasang dari satu atap rumah ke atap rumah lain. Lalu pada tahun 1950 Bob Tarlton membangun sistemnya di Landford, Pennsylvania, dengan menggunakan kabel coaxial yang dipasang pada tiang. Model inilah yang kemudian banyak digunakan oleh penyelenggara televisi kabel, termasuk yang marak di berbagai daerah di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya, bisnis televisi kabel telah menjadi lahan yang menggiurkan. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini lumayan besar. Maka bermunculanlah para pengusaha televisi kabel di daerah. Ada yang mempunyai pelanggan hingga ratusan rumah, tetapi ada juga yang mempunyai pelanggan puluhan rumah saja. Tidak Senafas Namun saat ini masih sering terjadi persinggungan diantara para pengusaha televisi kabel di daerah. Pemicunya juga beragam. Tetapi yang paling sering adalah akibat persaingan usaha dan perebutan pelanggan. Di salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan bahkan ada dua pengusaha televisi kabel yang bersitegang dan berujung pada bentrok fisik. Untuk menarik pelanggan, bahkan ada kasus pengusaha televisi kabel yang menyiarkan video porno. Kini kasusnya sudah ditangani oleh kepolisian. Memang semestinya di Indonesia ada regulasi tentang lembaga penyiaran berlangganan yang yang di dalamnya termasuk yang akan menggunakan satelit, teresterial, dan kabel. Penggunaan satelit biasanya untuk lingkup nasional, sedangkan penggunaan teresterial adalah untuk nasional dan lokal, sementara penggunaan kabel hanya di tingkat lokal. Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) menyebutkan; Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Berdasarkan ketentuan itu, maka televisi kabel masuk dalam domain penyiaran. UU Penyiaran sendiri hanya mengakomodir empat lembaga penyiaran, yakni Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas, dan Lembaga Penyiaran Berlangganan (Pasal 13 Ayat 2). Sesuai dengan model pemancarluasannya yang hanya diterima oleh para pelanggannya, maka televisi kabel tergolong Lembaga Penyiaran Berlangganan. Untuk teknis pelaksanaannya, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan. Namun PP tersebut rupanya tidak senafas dengan praktik penyelenggaraan televisi kabel. Frame pembuatan PP tersebut adalah praktik televisi berlangganan seperti Indovision, Cable Vision, dan semacamnya, sehingga syarat administrasi dan perizinannya sangat berat bagi pengelola televisi kabel di daerah. Akibatnya, terjadi pelanggaran copyright atau hak cipta di bidang penyiaran oleh penyelenggara televisi kabel. Rapim KPI di Cianjur itu kemudian melahirkan berbagai rekomendasi terkait televisi kabel. KPI berpendapat bahwa maraknya televisi kabel di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah blank spot, adalah merupakan potensi lokal yang sangat berkaitan erat bagi kepentingan distribusi informasi dan ekonomi masyarakat daerah yang perlu mendapatkan perhatian. Berdasarkan asas manfaat yang dianut dalam UU Penyiaran, televisi kabel telah membantu upaya redistribusi siaran kepada masyarakat yang berada di wilayah blank spot atau dengan kualitas siaran televisi yang kurang baik. Untuk itu, televisi kabel harus diarahkan agar dapat berjalan sesuai dengan koridor hukum dan peraturan yang berlaku. Rapim KPI juga mengamanatkan agar segera disusun konsep peraturan yang dapat mengakomodir keberadaan televisi kabel serta penyusunan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) yang mengatur tentang Lembaga Penyiaran Berlangganan. Yang menarik, Rapim juga mengamanatkan agar KPI Pusat berkoordinasi dengan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) untuk menyusun sebuah Peraturan Menteri (Permen) atau Surat Keputusan Bersama terkait dengan Lembaga Penyiaran Berlangganan agar dapat menyerap aspirasi keberadaan televisi kabel. Rekomendasi-rekomendasi dari Rapim KPI di Cianjur itu sedikit banyak telah melegakan berbagai pihak, terutama yang terkait dengan televisi kabel. Ada semangat baru untuk menjalankan tugas dan kewajiban KPI sesuai amanat UU Penyiaran, salah satunya adalah menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia. Bagi pengusaha televisi kabel sendiri diharapkan membentuk asosiasi dan menetapkan kode etik bersama agar ada aturan yang bisa ditaati bersama. Asosiasi ini juga yang nantinya akan melakukan kerja sama dengan penyelenggara Lembaga Penyiaran Berlangganan yang sesungguhnya dan selama ini kontennya telah dimanfaatkan oleh pengusaha televisi kabel untuk disiarkan kepada para pelanggannya. Tentunya kerja sama itu melalui perhitungan bisnis yang disepakati bersama. Misalnya asosiasi televisi kabel inilah yang akan mengurus soal biaya hak cipta penyiaran dari masing-masing anggotanya. Dengan demikian, tidak ada lagi pelanggaran hak cipta seperti yang selama ini terjadi. Spirit Cianjur itu telah memberikan harapan baru kepada semua pihak. Kita berharap status hukum televisi kabel di daerah akan semakin jelas. Dengan demikian masyarakat sebagai pengguna juga akan semakin nyaman menerima siarannya dan pada akhirnya akan mendorong terbentuknya masyarakat informasi di daerah-daerah. Yang tak kalah pentingnya, spirit Cianjur telah menjadi tanda semakin membaiknya hubungan antara KPI dan Pemerintah, dalam hal ini Depkominfo. Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (***) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Tuesday, February 26, 2008
Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi
Selasa, 26-02-2008 | 19:06:12 |
Kronologis Tawuran Unhas Versi Polisi |
Laporan: Muhammad Anshor, tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Tawuran Unhas yang menyebabkan 11 korban luka menurut Wakapolresta Makassar Timur Kompol Roh Hadi yang memantau langsung ke lokasi tawuran, insiden tersebut berawal keributan di kantin Jasbog (Jasa Boga) Fakultas Teknik. |
Keributan tersebut diduga melibatkan dua kelompok mahasiswa yaitu mahasiswa fakultas teknik dan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Keributan tersebut berbuntut panjang ketika sekitar 20-an mahasiswa teknik, mencari mahasiswa fisip yang terlibat keributan dengan anak fisip. Di antara mahasiswa yang menyerang dari arah fakultas teknik ada juga yang membawa balok kayu. "Memang katanya ada penyerangan ke fisip dan itu awal dari tawuran. Kami masih menyelidiki lagi, sementara belum ada mahasiswa yang diamankan," kata Roh Hadi. Tawuran tersebut melibatkan empat fakultas yaitu fakultas teknik, Fisip, Sastra, Ekonomi melawan mahasiswa Fakultas Teknik.(*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (rir) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassarhttp://www.tribun-timur.com/view.php?id=65807&jenis=Makassar
Selasa, 26-02-2008 | 15:35:43 |
Mahasiswa Unhas Tawuran Lagi |
Laporan: Mursalim/Ansor/Meli. tribuntimurcom@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Mahasiswa universitas terbesar di Indonesia timur, Universitas Hasanuddin (Unhas), tawuran lagi Selasa (26/2) pukul 14.15 wita. Tawuran ini dipicu oleh pemukulan yang terjadi pada Kamis (14/2) di Balai Prajurit M Jusuf saat mahasiwa Teknik Unhas menggelar malam inaugurasi. |
Tawuran yang terjadi saat ini diduga merupakan kelanjutan dari pemukulan yang terjadi pada malam inaugurasi tersebut. Ketika itu mahasiswa fakultas teknik dipukul oleh mahasiswa fakultas ekonomi. Dewi, wartawan Identitas Unhas, melaporkan, tawuran ini sudah memakan sejumlah korban. Dari kedua belah pihak. Beberapa mahasiswa terlihat berdarah di bagian kepalanya. Sampai saat ini tawuran ini masih berlangsung dan belum berhasil dihentikan oleh aparat keamanan kampus. Pihak kepolisian juga belum tiba di lokasi kejadian.(*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (lim) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Monday, February 25, 2008
Fwd: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"
From: Febric Fitriansyah <febricfitriansyah@gmail.com>
Date: 2008/2/25
Subject: Re: View this page "Link Tribun Timur, Makassar"
To: Komunitas Makassar <komunitas-makassar@googlegroups.com>
sumber: Tribun Timur, Makassar Selasa, 26-02-2008 | 00:44:18 | |
PSM Batal Gagal Gaet Zulkifli-Hendra | |
Laporan: Irfan/Aswan. tribuntimurcom@yahoo.com | |
Makassar, Tribun - Bek kiri Zulkifli dan gelandang Hendra Ridwan kemungkinan besar batal bergabung dalam skuad PSM Makassar di Liga Super 2008. Hari ini, dua putra Sulsel itu memenuhi undangan salah satu klub di Pulau Jawa. | |
"Besok (hari ini) saya dan Hendra mau ke Jawa. Salah satu klub di Jawa memanggil kami untuk teken kontrak. Soal harga, kami juga sudah deal (sepakat)," kata Zul yang dihubungi Tribun di ponselnya, beberapa saat lalu. Saat ditanya nama klub yang dimaksud, pemain PSM di Liga Indonesia VIII ini enggan buka suara. "Tidak enak sebut nama klubnya. Pokoknya, salah satu klub di Jawa. Itu saja," ujar Zulkifli, yang ketika dihubungi lagi jalan-jalan di salah satu mal di Makassar bersama Hendra. Namun, sumber Tribun menyebutkan, Zulkifli, yang satu paket dengan Hendra, diincar Pelita Jaya Purwakarta, Arema Malang, Deltras Sidoarjo, dan Persema Malang. Bahkan, klub yang dibelanya musim lalu, Persmin Minahasa, juga ngebet memakai tenaganya. Zulkifli dan Hendra termasuk salah satu pemain yang masuk target buruan utama PSM. Malah, Sabtu lalu, pengurus bertemu mereka untuk membicarakan nilai kontrak. Sayang, pertemuan penting ini berjalan buntu. Antara pengurus dan Zulkifli-Hendra tidak menemui kesepakatan harga. Kabarnya, Zulkifli dan Hendra masing-masing memasang harga sekitar Rp 650-Rp 700 juta untuk satu musim. Sementara PSM menawar untuk satu pemain sekitar Rp 600 juta ke bawah. "Saya tidak mau menyebut harga. Itu privasi. Tapi, kami juga layak memasang harga yang pantas. Kalau pun saya dan Hendra batal bergabung di PSM, mungkin kami belum berjodoh," katanya. Sebagai putra daerah, keduanya berharap kembali membela PSM. "Waktu ditawari main di PSM, saya merasa sangat bangga. Saya ini orang Sulsel, tentulah senang main di daerah sendiri. Apalagi, semua keluarga besar kami ada di sini (Sulsel)," ungkap Zulkifli.(*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (lim) | |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
HMI di Makassar Demo Kecam Pemuatan Kartun Nabi
HMI di Makassar Demo Kecam Pemuatan Kartun Nabi |
Laporan: Jumadi Mappanganro. jum_tribun@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Belasan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas 45 Makassar siang ini berunjukrasa di depan kampusnya di Jl Urip Sumoharjo, Makassar. |
Mereka mengecam ulah sejumlah media massa di Denmark, Swiss, Spanyol, dan Belanda beberapa hari lalu yang kembali memuat karikatur yang disimbolkan Nabi Muhammad SAW seperti pernah dimuat Jylland Posten Denmark. Aksi kader komunitas hijau hitam ini juga meminta agar produk-produk asal Denmark tidak diperdagangkan di Indonesia, terlebih di Kota Makassar. Pasalnya, negara Denmark dinilai turut menyakiti hati umat Islam. Akibat aksi mahasiswa tersebut arus lalulintas di depan kampus Universitas 45 hingga di depan Kampus UMI sedikit terganggu. Kendaraan bermotor terpaksa harus berjalan pelan. Pasalnya, aksi mahasiswa ini mengambil sebagian badan jalan Urip Sumoharjo. (*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (wid) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Saturday, February 23, 2008
Check out my Facebook profile
|
Komentar terhadap Anggota Dewan yang Sakit Mental
INDONESIAN COMMUNITY
http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/1728/Ternyata_Anggota_Dewan_Sakit_Mental...Saya cuplik dari Indonesian Community. Komentar terhadap berita surat kabar Tribun Timur ini cukup ramai.
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=56425&jenis=Makassar
|
Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar
Sumber: Koran Tribun Timur, Makassar
Sabtu, 23-02-2008 | 20:56:27 |
Pemeran Film Bandung With Love Suka Coto Makassar |
Laporan: Meliana Bory. mhellonk_ftuh@yahoo.com |
Makassar, Tribun - Pemeran utama pria film From Bandung With Love, Richard Kevin, rupanya sudah dua kali ke Kota Makassar. Baik artis, wisatawan, ataupun hanya sekadar singgah ke kota yang dijuluki kota Anging Mammiri ini, tidak bakalan merasa afdal jika tidak mencoba masakan khasnya. |
Hal inipun juga dirasakan Richard Kevin. Dua kali kunjungannya ke kota ini, hidangan coto Makassar, merupakan makanan yang menjadi favorit sekaligus dirindukannya. "Gue paling suka makan makanan satu ini, aroma dan rasanya enak," tuturnya saat mengikuti kegiatan road show fil From Bandung With Love, di SMA Kartika Chandra Kirana (Kachak) Makassar, tadi siang. Kegiatan tersebut digelar oleh Telkomsel. Selain Kevin, salah seorang pemain pendukung di film yang diproduseri oleh Lghthouse Production itu, Lulu, juga hadir dalam kegiatan itu. Meski baru pertama kali menginjak kota yang sudah berusia 400 tahun ini, Lulu, sangat penasaran dengan rasa yang didapatkan dari sop konro. "Pokoknya hunting makanan, salah satunya sop konro wajib dilakukan. Saya mau rasa masakan khas yang satu itu," katanya yang disertai senyuman. (*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (asw) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Makassar Cocok Jadi Ibu Kota Negara
Sumber: Koran Tribun Timur, Makassar Sabtu, 23-02-2008 | 15:14:50 | ||
Makassar Cocok Jadi Ibu Kota Negara | ||
Laporan: Tasman Banto. tribuntimurcom@yahoo.com | ||
Makassar, Tribun - Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prof Suhardi mengatakan, Kota Makassar lebih cocok dijadikan ibu kota negara Republik Indonesia karena persis berada di tengah provinsi-provinsi lainnya. Kondisi Kota Makassar juga lebih mendukung karena sudah tersedia berbagai fasilitas sehingga sangat memungkinkan dilakukan pemindahan ibu kota negara. | ||
"Ada tiga kota yang diwacanakan Partai Gerindra, yaitu Palangkaraya, Madura, dan Kota Makassar. Tetapi dari ketiga kota itu, yang lebih pantas adalah Kota Makassar," kata Suhardi ketka berdialog dengan para pengurus DPD Partai Gerindra Sulsel, DPC Kota Makassar, dan pengurus DPC dari kabupaten dan kota lainnya di RM Khyanagan, Makassar, Sabtu (23/2) siang. Suhardi didampingi Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Juliadi, Ketua DPC Kota Makassar, Didiek Jishabie dan pengurus lainnya. Menurut Suhardi yang mantan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajahmada, Kota Jakarta saat ini sudah sumpek dengan bangunan-bangunan pencakar langit. Kota Jakarta sekarang ini lebih tepat dijadikan sebagai pusat kota bisnis di Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, muncul wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke kota yang ada di tengah Indonesia. Apakah wacana itu untuk menarik minat banyak orang bergabung dengan partai baru ini? Suhardi yang diwawancarai khusus Tribun menolak anggapan itu. Partai baru yang dipimpinnya memiliki visi dan misi yang jelas, antara lain memihak kepada para petani dan nelayan yang selama ini kurang diperhatikan nasib mereka. "Bukan karena saya pengurus HKTI sampai memihak mereka tetapi ini kenyataan sehingga perlu diperjuangkan kesejahteraan mereka," katanya. Dengan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Makassar, misalnya, katanya, praktis akan terjadi akselerasi pembangunan di Makassar. Fasilitas yang sudah ada sekarang akan semakin dibenahi sehingga benar-benar menjadi sebuah kota ibu kota negara. "Itu salah satu dampaknya, tetapi sesungguhnya wacana pemindahan ini sebenarnya sudah menjadi suatu kebutuhan setelah melihat kondisi sekarang ini," katanya. Sebelumnya Suhardi menjelaskan partai ini sudah terbentuk di 29 provinsi. Partai ini didaftarkan ke Departemen Hukum dan HAM, 6 Februari lalu dan diyakini pada batas akhir yaitu 27 Februari, semua persyaratan sebagai suatu partai yang diakui akan terpenuhi. (*) Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (wid) | ||
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Sehari, Motor Terjual 584 Unit di Sulsel
Laku benar sepeda motor di Sulsel. Sehari bisa terjual 584 unit. Paling murah, sepeda motor seharga Rp 12 jutaan.Hitung sendiri berapa nilai transaksi sepeda motor setiap hari. Sumber: Surat Kabar Tribun Timur, Makassar Sabtu, 23-02-2008 |
Sehari, Motor Terjual 584 Unit di Sulsel |
Januari Terjual 17.533 Unit; Pasar Suzuki Naik, Yamaha-Honda Tertahan |
Makassar, Tribun - Penjualan sepeda motor untuk seluruh merek di Sulawesi Selatan (Sulsel) per Januari 2008 mencapai 17.533 unit. Ini artinya dalam sehari, sepeda motor yang dijual mencapai angka 584 unit. Data dari Samsat Makassar ini menunjukkan, terjadi peningkatan dibanding dengan penjualan tahun lalu pada periode yang sama. Data Samsat per Januari 2007 memperlihatkan angka penjualan sebanyak 13.329 unit. Pada penjualan per Januari 2008, Suzuki memimpin dengan 30,6 persen. Sedangkan Honda berada di urutan berikutnya dengan pangsa pasar 31,3 persen. |
Sedangkan Yamaha di posisi ketiga dengan pangsa pasar 30,1 persen, sisanya Kawasaki, serta motor Cina. Sedangkan di Sulbar, 1.900 unit motor yang terjual. Suzuki mengontrol pasar dengan market share 36,2 persen, diikuti Honda dengan pangsa pasar 22,2 persen dan Yamaha 13,5 persen, serta Kawasaki dan motor Cina 27,9 persen. Pesaing Kuat Wajar kalau Honda memandang Suzuki sebagai salah satu pesaing kuat, selain Yamaha dalam penjualan sepeda motor di Sulsel dan Sulbar. Penjualan ketiga merek ini tidak terpaut jauh. Sales Manager PT Sinar Galesong Pratama (SGP), Gunadi Gunawan, yang didampingi Marketing Division Head SGP, Abdul Haris Sulaiman, di di Makassar, Jumat (22/2), mengatakan, pada Januari 2008, Suzuki memang menempati posisi kedua di area Sulsel, namun merajai penjualan di area Sulbar. "Dalam dua tahun terakhir, Suzuki mengusai pasar sepeda motor di Sulbar dengan pangsa pasar 36,7persen di tahun 2006 dan 39,8 persen di tahun 2007," katanya. Tahun lalu, Honda menguasai pangsa pasar 33,82 persen, Yamaha 32,6 persen, dan Suzuki 29,1 persen, sisanya Kawasaki dan motor Cina 3,6 persen. Sementara di Sulbar, membukukan penjualan 1.148 unit, dengan menempatkan Suzuki sebagai penjual terbanyak dengan pangsa pasar 34,2 persen diikuti Honda 31,1 persen dan Yamaha 20 persen, serta motor Cina 14,2 persen. Dari data ini terlihat bahwa hanya Suzuki yang pasarnya tumbuh di dua provinsi, sedangkan Yamaha dan Honda mengalami penurunan pangsa pasar masing-masing. Namun, dari volume penjualan, tren pasar sepeda motor mengalami pertumbuhan. Di Sulsel, pertumbuhan pasar sepeda motor mencapai 23,97 persen dari 13.325 unit menjadi 17.533 unit. Sedangkan di Sulbar tumbuh 39,58 persen dari 1.148 unit menjadi 1.900 unit. Asisten Manajer PT Suracojaya Abadimotor (Sjam), Petrus T, mengatakan, penjualan Yamaha mengalami penurunan di Januari 2008. Penyebabnya, unit yang terbatas. Kondisi ini sudah berlangsung sejak Desember 2007. Akibatnya, hampir semua produk Yamaha inden. Padahal, permintaanya cukup tinggi. Tahun ini, Yamaha menargetkan dapat melepas sepeda motor sebanyak 70-an ribu unit di area Sulselbar. Tribun Timur, Selalu yang Pertama Ada peristiwa menarik? SMS www.tribun-timur.com di 081.625.2233 email: tribuntimurcom@yahoo.com Hotline SMS untuk berlangganan koran Tribun Timur, Makassar (edisi cetak) : 081.625.2266. Telepon: 0411 (8115555) (eki) |
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
TIPS MENAIKKAN PAGE RANK DAN TRAFIK WEBSITE DARI SUBMITEXPRESS.COM
SumbeR: http://www.submitexpress.com/newsletters/feb_24_05.html
Submit Express Newsletter #66 Feb 28 2005 |
|
--
Tribun Timur, Surat Kabar
Terbesar di Makassar
www.tribun-timur.com
Friday, February 22, 2008
Surat Kabar atau Koran di Indonesia
Surat Kabar ( Newspaper )